Tindakan epidural adalah salah satu metode pengurangan rasa sakit yang sering digunakan oleh ibu saat proses persalinan. Namun, tidak hanya itu, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa tindakan epidural juga dapat mengurangi risiko komplikasi pada ibu setelah melahirkan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Rumah Sakit Brigham dan Women’s di Boston, Amerika Serikat, ibu yang menerima tindakan epidural memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami komplikasi pasca persalinan. Komplikasi tersebut antara lain infeksi, pendarahan berlebihan, dan tekanan darah tinggi.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 200.000 ibu yang melahirkan secara normal di rumah sakit tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa ibu yang menerima epidural memiliki risiko 14% lebih rendah untuk mengalami infeksi postpartum, 11% lebih rendah untuk mengalami pendarahan berlebihan, dan 10% lebih rendah untuk mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak menerima epidural.
Dr. Grace Lim, salah satu peneliti dalam studi ini, menyatakan bahwa tindakan epidural dapat membantu mengurangi stres dan rasa sakit yang dialami oleh ibu saat persalinan, sehingga memungkinkan tubuh untuk pulih lebih cepat setelah melahirkan. Selain itu, penggunaan epidural juga dapat membantu ibu untuk rileks dan mengurangi risiko komplikasi pasca persalinan.
Meskipun demikian, Dr. Lim juga menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan epidural. Setiap ibu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, sehingga perlu dipertimbangkan dengan cermat apakah tindakan epidural sesuai untuk ibu tersebut.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan para ibu dapat mempertimbangkan tindakan epidural sebagai salah satu cara untuk mengurangi risiko komplikasi pasca persalinan. Namun, tetaplah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengambil keputusan tersebut demi keamanan dan kesehatan ibu dan bayi.