Menurut masyarakat, sosialisasi lebih diperlukan daripada hanya mengandalkan peraturan dari MBDK (Manajemen Bencana Daerah Kabupaten). Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bencana alam masih rendah, sehingga peraturan saja tidak cukup untuk mencegah dan mengatasi bencana yang terjadi.
Sosialisasi merupakan proses penting dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bencana alam, serta tindakan yang harus dilakukan dalam menghadapinya. Dengan sosialisasi yang baik, masyarakat akan lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana, sehingga kerugian dan korban jiwa akibat bencana dapat diminimalkan.
Selain itu, sosialisasi juga dapat memperkuat kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan stakeholder lainnya dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Dengan adanya kerjasama yang baik, penanganan bencana akan lebih efektif dan efisien, serta dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.
Oleh karena itu, para pemangku kepentingan di tingkat kabupaten perlu memberikan perhatian lebih pada sosialisasi tentang bencana alam, baik melalui kampanye, pelatihan, maupun pembentukan kelompok-kelompok tanggap bencana. Dengan demikian, diharapkan masyarakat akan lebih sadar dan siap menghadapi bencana, serta dapat berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Dalam hal ini, peraturan dari MBDK tetap penting sebagai acuan dan panduan dalam mengelola bencana alam. Namun, tanpa disertai sosialisasi yang cukup, peraturan tersebut tidak akan berarti banyak bagi masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi dan peraturan MBDK perlu diintegrasikan secara sinergis untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menciptakan masyarakat yang tanggap bencana dan siap menghadapinya.