Psoriasis adalah penyakit kulit yang dapat memengaruhi siapa pun, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of California, San Francisco menemukan bahwa kerentanan terhadap stres dapat meningkatkan risiko psoriasis pada pria.
Psoriasis adalah kondisi autoimun yang ditandai dengan munculnya bercak merah, bersisik, dan gatal pada kulit. Penyebab pasti psoriasis belum diketahui, namun faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini. Stres juga telah diidentifikasi sebagai faktor risiko yang dapat memicu atau memperburuk gejala psoriasis.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti tersebut melibatkan 43 pria yang mengalami psoriasis ringan hingga sedang. Para peserta dilibatkan dalam sesi wawancara yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria dengan tingkat stres yang tinggi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami flare-up psoriasis dibandingkan dengan pria yang mengalami stres yang rendah.
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara stres dan psoriasis pada pria. Para peneliti menyimpulkan bahwa manajemen stres yang baik dapat membantu mengurangi risiko flare-up psoriasis pada pria. Strategi manajemen stres yang disarankan antara lain adalah meditasi, olahraga, terapi psikologis, dan menjaga pola tidur dan makan yang sehat.
Meskipun psoriasis tidak dapat disembuhkan, penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Dengan meningkatnya pemahaman tentang faktor risiko psoriasis, diharapkan para pria yang mengalami kondisi ini dapat lebih waspada terhadap stres dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi flare-up psoriasis. Semoga dengan kesadaran yang lebih tinggi tentang hubungan antara stres dan psoriasis, penderita dapat mengelola kondisi mereka dengan lebih baik dan hidup lebih nyaman.